Kalung Mutiara
Renungan singkat yang saya ambil (copy-copy paste :p) dari : http://www.kumpulankotbah.com. Khusus buat orang-orang yang lagi berjuang melepaskan sesuatu yang sangat berharga ;)
Oh iya, renungan ini juga pernah dipakai oleh Ko Keef saat khotbah di GKKD Serang. Dengan bimbingan Roh Kudus, digunakan oleh Ko Keef pada momen yang tepat :D
Enjoy!
===
Kalung Mutiara
Jenny, gadis cantik, kecil berusia 5 tahun, bermata indah. Suatu hari, ketika ia dan ibunya sedang berbelanja bulanan, Jenny melihat sebuah kalung mutiara tiruan. Indah, meskipun harganya cuma 2,5 dolar. Ia sangat ingin memiliki kalung tersebut, dan mulai merengek kepada ibunya.
Akhirnya sang Ibu setuju, katanya : "Baiklah, anakku. Tetapi ingatlah bahwa meskipun kalung itu sangat mahal, ibu akan membelikannya untukmu. Nanti, sesampai di rumah, kita buat daftar pekerjaan yang harus kamu lakukan sebagai gantinya.
Dan, biasanya kan Nenek selalu memberimu uang pada hari ulang tahunmu. Itu juga harus kamu berikan kepada Ibu."
"Okay," kata Jenny setuju. Merekapun lalu membeli kalung tersebut.
Setiap hari, Jenny dengan rajin mengerjakan pekerjaan yang ditulis dalam daftar oleh ibunya. Uang yang diberikan oleh Neneknya pada hari ulang tahunnya juga diberikannya kepada Ibunya.
Tidak berapa lama, perjanjiannya dengan Ibunya pun selesai. Ia mulai memakai kalung barunya dengan rasa sangat bangga. Ia pakai kalung itu kemanapun ia pergi. Ke sekolah Taman Kanak-kanaknya, ke gereja, ke supermarket, bermain dan tidur, kecuali mandi. "Nanti lehermu jadi hijau," kata ibunya.
Jenny juga memiliki seorang Ayah yang sangat menyayanginya. Setiap menjelang tidur, sang Ayah akan membacakan sebuah buku cerita untuknya.
Suatu hari, seusai membacakan cerita, sang Ayah bertanya kepada Jenny : "Jenny, apakah kamu sayang Ayah ?"
"Pasti, 'Yah. Ayah tahu betapa aku menyayangi ayah."
"Kalau kau memang mencintai Ayah, berikanlah kalung mutiaramu pada Ayah."
"Ya, Ayah, jangan kalung ini. Ayah boleh ambil mainanku yang lain. Ayah boleh ambil Rosie, bonekaku yang terbagus. Ayah juga boleh ambil pakaian-pakaianku yang terbaru. Tapi, jangan Ayah ambil kalungku."
"Ya, anakku, tidak apa-apa. Tidurlah." Ayah Jenny lalu mencium keningnya dan pergi, sambil berkata : "Selamat malam, anakku. Semoga mimpi indah."
Seminggu kemudian, setelah membacakan cerita, Ayahnya bertanya lagi : "Jenny, apakah kamu sayang Ayah ?"
" Pasti, 'Yah. Ayah kan tahu aku sangat mencintaimu. "
"Kalau begitu, boleh ayah minta kalungmu ?"
"Ya, jangan kalungku, dong. Ayah ambil Ribbons, kuda-kudaanku. Ayah masih ingat, kan ? Itu mainan favoritku. Rambutnya panjang, lembut. Ayah bisa memainkan rambutnya, mengepangnya dan sebagainya. Ambillah, 'Yah. Asal Ayah jangan minta kalungku. Ya?"
"Sudahlah, 'Nak. Lupakanlah, " kata sang Ayah.
Beberapa hari setelah itu, Jenny terus berpikir, kenapa ayahnya selalu meminta kalungnya, dan kenapa ayahnya selalu menanyai apakah ia sayang padanya atau tidak.
Beberapa hari kemudian, ketika Ayah Jenny membacakan cerita, Jenny duduk dengan resah. Ketika ayahnya selesai membacakan cerita, dengan bibir bergetar ia mengulurkan tangannya yang mungil kepada ayahnya, sambil berkata : "Ayah, terimalah ini". Ia lepaskan kalung kesayangannya dari genggamannya dan ia melihat dengan penuh kesedihan, kalung tersebut berpindah ke tangan sang Ayah.
Dengan satu tangan menggenggam kalung mutiara palsu kesayangan anaknya, tangan yang lainnya mengambil sebuah kotak beludru biru kecil dari kantong bajunya. Di dalam kotak beludru itu terletak seuntai kalung mutiara yang asli, sangat indah dan sangat mahal. Ia telah menyimpannya begitu lama, untuk anak dikasihinya. Ia menunggu dan menunggu agar anaknya mau melepaskan kalung mutiara plastiknya yang murah, sehingga ia dapat
memberikan kepadanya kalung mutiara yang asli.
Begitu pula dengan Bapa di Surga. Seringkali Ia menunggu lama sekali agar kita mau menyerahkan segala milik kita yang palsu dan menukarnya dengan sesuatu yang sangat berharga. Betapa baiknya Allah kita ! :)
8 komentar:
Hohohohoho........
Mmmmmmmmm.........
Huhuhuhuhuhu.....
Speechless......
Hhhhhhmmmmmmmm......
haia.. comment nya bikin gw no comment lah :p
hohohoho...
ya, kan perlu digumuli juga....
hohoho...
must i decide now?
dah pernah diceritain.. hehe..
menyentuh,, terkdang emang kita nya yang gak sadar kalo Bapa sangat sayang ama kita dengan sudut pandang nya Dia..
hehhe :D
benarr sekalii :D
Setelah dibaca ulang, baru sadar ada kalimat ini:
"Khusus buat orang-orang yang lagi berjuang melepaskan sesuatu yang sangat berharga ;) "
hahahha...
it's hard, but God will change it with the best one.
@joice: iya, memang ada bbrp orang di saat yg hampir mirip.. jadi daripada mulut berbusa ato jari bengkak cuma buat nyeritain cerita yg sama, mending di taro blog.. jadi begitu perlu, tinggal kasih link nya :)) huehehe
Hahahaha...
okay... okay...
it's over now...
I've solved the problem (with God of course)...
I'll remember this article whenever I face the problem (Hopefully, I'll not face it anymore)
Many people face that problem, including you?
Posting Komentar